MONOGRAF MINAT BELI MASYARAKAT TERHADAP PRODUK KERUPUK KEMPLANG DI KOTA PALEMBANG

Widagdo, Herry MONOGRAF MINAT BELI MASYARAKAT TERHADAP PRODUK KERUPUK KEMPLANG DI KOTA PALEMBANG. Other. STIE Multi Data Palembang.

[img] Text
Monograf Minat Beli Masyarakat Terhadap Produk Kerupuk Kempalng Di Kota Palembang.pdf

Download (474kB)

Abstract

Kerupuk kemplang merupakan salah satu makanan khas palembang yang tidak asing lagi karena merupakan salah satu makanan yang dapat dikonsumsi kapan saja baik sebagai lauk pauk maupun sebagai cemilan sehari�hari. Kerupuk kemplang sangat mudah ditemukan di Palembang dan merupakan salah satu oleh-oleh khas kota Palembang yang dapat dijumpai baik di toko-toko maupun di pusat-pusat perbelanjaan seperti mal dan supermarket. Kerupuk kemplang ini terbuat dari ikan sungai atau ikan laut tergantung dari selera dan diolah dengan tepung sagu atau tepung tapioka dan beberapa bahan lainya sehingga mengasilkan rasa yang enak. Dikota palembang sendiri kerupuk kemplang banyak diproduksi dan tersebar diberbagai tempat seperti di Seberang Ulu dan disana banyak dijumpai usaha kecil menengah (UKM) yang melakukan produksi baik skala kecil hingga skala yang cukup besar. Pertumbuhan UKM yang meningkat menjadi 319 unit UKM atau sekitar 73,37 persen pada 2015, jika dibandingkan 2014 yang hanya 181 UKM (http://www.antarasumsel.com), berdampak pada persaingan yang ketatguna memperebutkan pasar khususnya persaingan dengan pengusaha-pengusaha makanan lainnya yang sudah menggunakan konsep bisnis yang lebih modern yang senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar yang ada. UKM kerupuk kemplang yang ada sekarang ini masih banyak mengalami hambatan dalam pengembangan usaha. Diantara masalah yang masih menghambat masuknya produk UKM kerupuk kemplang di gerai ritel modern, di antaranya masalah standar produk, continuity supply, packaging, dan desain. Hal itu terjadi karena kemampuan manajemen pemasaran UKM yang masih terbatas. Manajemen pemasaran mengatur semua keinginan pemasaran, karena itu manajemen pemasaran sangat penting bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2011) manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, mengantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang umum. Agar UKM dapat berkembang lebih baik dan dapat bersaing salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan produk yang berkualitas. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (kotler & keller, 2011). Agar suatu produk dapat memenuhi keinginan pelanggan maka produk yang ditawarkan haruslah mempunyai kualitas yang baik. Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan (kotler & keller, 2011). Pada dasarnya semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi, maka semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya, dan sebagai konsekuensi dari perubahan tersebut konsumen menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiapproduk yang ditawarkan.UKM kerupuk kemplangharus mampu mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. UKM kerupuk kemplang juga harus selalu mencari informasi mengenai apa yang diharapkan konsumen dari suatu produk dengan tujuan agar dapat selalu menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan calon konsumen. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk.Menurut kotler & Keller (2011) kualitas produk ditentukan melalui indikator bentuk, fitur, kualitas kinerja, kesan kualitas, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan dan desain Disamping kualitas produk, harga juga semakin penting, karena setiap harga yang ditetapkan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap suatu produk yang ditawarkan. Menurut Kotler & Keller (2009) setiap harga akan mengarah ketingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Selanjutnya masih menurut Kotler & Keller (2009) perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak dirawarkan pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangi nilai mereka dari harga perusahaan. Biasanya permintaan dan harga berbandingterbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan terhadapproduk.Oleh karena itu, UKM kerupuk kemplang melihat penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar. Menurut Kotler & Keller (2009) ada 3 pertimbangan utama dalam penetapan harga yaitu: biaya menetapkan batas bawah untuk harga. harga pesaing dan harga produk pengganti memberikan titik orientasi. Penilaian pelanggan atas fitur-fitur unik menetapkan batas atas harga.Bila konsumen bersedia menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterimaoleh konsumen. Dalam menetapkan harga harus harus melalui banyak pertimbangan,namun ada baiknya jika dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan nilai, manfaat, dan kualitas produk. Dalam hal ini sebaiknya menggunakan strategi dengan menetapkan harga terjangkau, bersaing dengan merek lain serta sesuaidengan kualitasnya. Harga yang ditawarkan disesuaikan dengan kualitas produk dan bisa terjangkau oleh masyarakat. UKM kerupuk kemplangharapannya juga menawarkan harga yang lebih murah dibanding produk pesaing dengan kualitas yang sama. Produk yang mempunyai kualitas yang diinginkan konsumen dan harga yang dapat bersaing diharapkan dapat menarik minat beli terhadap produk UKM kerupuk kemplang Palembang. Minat beli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangatpenting dalam kegiatan pemasaran, minat membeli merupakan suatu perilaku konsumen yang melandasi suatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan.Menurut Swasta (2009) minat beli konsumen merupakan tindakan–tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan–tindakan tersebut.Minat beli konsumen merupakan keinginan seorang konsumen terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang tersembunyi dalam benak konsumen. Minat beli konsumen selalu terselubung dalam tiap diri individu yang mana tak seorangpun bisa tahu apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan faktor – faktor, antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan dan sikap, selain itu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan juga distribusi.

Item Type: Monograph (Other)
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions: STIE Multi Data Palembang > Manajemen
Depositing User: Nur Saadah
Date Deposited: 09 Mar 2023 09:07
Last Modified: 09 Mar 2023 09:07
URI: http://rama.mdp.ac.id:85/id/eprint/368

Actions (login required)

View Item View Item